Penyalahgunaan Antibiotik di Peternakan Ayam Broiler, Menghawatirkan!

July 19, 2021

Berita terkini mengenai “Penyalahgunaan Antibiotik di Peternakan Ayam Broiler” telah tersebar di beberapa media. Disana dijelaskan bahwa Antibiotk yang digunakan dalam jumlah besar dan tidak tepat. Kondisi ini memicu munculnya bakteri kebal obat pada daging ayam. Keselamatan manusia pun ikut terancam.

Peternak plasma dengan sokongan perusahaan peternakan besar sebagai inti, terbiasa menggunakan antibiotik dalam jumlah besar dan tidak tepat. Peternak menggunakan antibiotik saat ayam dalam kondisi sehat. Antibiotik digunakan bukan untuk keperluan terapi atau pengobatan penyakit.

Hasil riset CIVAS sepanjang November 2020 hingga Mei 2021 mengonfirmasi terjadi resistensi antibiotik pada rantai pangan ayam broiler. CIVAS meneliti 120 sampel yang terdiri dari 30 sampel sekum ayam dari RPH-U, 30 sampel karkas(daging) dan RPH-U, dan 60 karkas beku dari gerai penjualan milik perusahaan peternakan besar.

Sampel diuji di laboratorium Balai Besar penelitian Veteriner Kementrian Pertanian. Hasilnya, isolat bakteri Escherichia coli(E-coli) pada sampel seku RPH-U ternyata sudah kebal dengan lima jenis antibiotik, yaitu Meropenem, sulfametoksazol, colistin, siprofloksasin, dan kloramfenikol.

Temuan ini mengkhawatirkan mengingat daging ayam adalah sumber utama protein hewani bagi masyarakat Indonesia. “Karena nanti dampaknya, kalau kita mengonsumsi produk yang mengandung bakteri resistan, ya tentu kalau kita jatuh sakit karena bakteri resistan itu, tidak ada antibiotik yang bisa digunakan,” ujar Ketua Badan Pengurus CIVAS drh Tri Satya Putri Naipospos, Selasa (29/6/2021).

Direktur Jendral WHO Tedros Adhanom mengatakan, jika para pembuat kebijakan gagal mengatasi tantangan resistensi antibiotik, kita akan menyaksikan pandemi meningkatsecara diam-diam dengan konsekuensi besar yang sangat tidak kita harapkan.

Faktanya akan semakin banyak infeksi menjadi resisten terhadap antibiotik dan ini berarti leih sulit bagi kita untuk mengobati infeksi dan menyebabkan lebih banyak kematian. Dinegara maju seperti Amerika Serikat lebih dari 35.000 orang meninggal setiap tahun akibat resistensi antibiotik di Uni Eropa, resistensi antibiotik bertanggung jawab atas kematian 33.000 orang setiap tahun. Sementara negara berkembang seperti Thailand, mencatat kematian sekitar 38.000 orang setiap tahun, dari catatan rumah sakit diperkirakan angka kematian terus meningkat.

Sumber: kompas.com
source-img: majalah1000guru.net

Artikel Lainnya

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *

Berkah Chicken merupakan produsen ayam organik yang seluruh proses produksi menggunakan bahan - bahan alami yang selaras dengan kelestarian ekosistem.
Copyright © 2009 - 2021 Berkah Chicken
Bagikan Yuk!

Jika artikel ini bermanfaat bagi sobat, silahkan share supaya teman – teman sobat juga sama sama tahu

Share on facebook
Share on twitter
Share on linkedin
Share on telegram
Share on whatsapp
Share on email